Eksplorasi Kuliner Tradisional Parepare yang Menggoda Lidah – Parepare, sebuah kota pesisir di Provinsi Sulawesi Selatan, bukan hanya dikenal sebagai tempat kelahiran Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie, tetapi juga sebagai destinasi kuliner yang menyimpan kekayaan rasa dan tradisi. Dijuluki sebagai “Kota Cinta”, Parepare menawarkan lebih dari sekadar panorama laut dan bukit yang menawan—ia menyuguhkan warisan kuliner yang autentik, menggugah selera, dan sarat makna budaya.
Dalam artikel ini, kita akan menyelami ragam makanan khas Parepare yang menjadi identitas kuliner masyarakat Bugis. Mulai dari roti lembut yang melegenda hingga nasi santan yang menggoda, setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa yang patut untuk dirayakan.
Baca Juga : restaurantesabinar.com
1. Roti Mantao: Si Putih Lembut yang Jadi Primadona
Roti Mantao adalah salah satu ikon kuliner Parepare yang tak boleh di lewatkan. Sekilas mirip dengan bakpao, roti ini memiliki tekstur lembut dan warna putih bersih. Awalnya di sajikan tanpa isian, kini Mantao hadir dalam berbagai varian rasa seperti daging sapi, cokelat, kacang, hingga selai buah.
Keunikan Mantao terletak pada cara pengolahannya yang bisa di kukus atau di goreng, menghasilkan sensasi rasa yang berbeda. Mantao sangat cocok di santap bersama teh hangat atau kopi hitam, menjadikannya pilihan sarapan atau camilan sore yang sempurna.
Sebagai oleh-oleh, Mantao memiliki daya tahan hingga 3–4 hari di suhu ruangan, menjadikannya favorit wisatawan yang ingin membawa pulang cita rasa Parepare.
2. Kanre Santan (Kanse): Nasi Gurih Ala Bugis
Jika di Jawa ada nasi uduk, maka di Parepare terdapat Kanre Santan atau yang akrab disebut Kanse. Hidangan ini merupakan nasi yang di masak dengan santan, menghasilkan aroma dan rasa gurih yang khas. Kanse biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti ikan goreng, telur, nasu palekko (bebek pedas khas Bugis), dan sambal khas.
Kanse bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya. Hidangan ini telah di akui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, menandakan pentingnya Kanse dalam kehidupan masyarakat Parepare.
Menariknya, warung Kanse di Parepare biasanya buka hingga larut malam, menjadikannya pilihan kuliner malam yang menggoda bagi warga lokal maupun wisatawan.
3. Roti Berre: Serabi Bugis yang Kaya Tradisi
Roti Berre adalah roti berbahan dasar tepung beras dan pisang yang di masak di atas wadah tanah liat. Mirip dengan serabi, roti ini memiliki tekstur kenyal dan rasa manis alami dari pisang. Biasanya di sajikan dengan saus madu atau kuah kari, menjadikannya hidangan yang unik dan menggugah selera.
Dalam tradisi Bugis, Roti Berre sering hadir dalam acara adat dan perayaan keluarga. Ia di anggap sebagai pengganti nasi dan menjadi simbol kehangatan serta kebersamaan.
4. Apang Paranggi: Kue Warisan Portugis yang Melekat di Hati
Apang Paranggi adalah kue tradisional yang populer di Sulawesi Selatan, termasuk Parepare. Terbuat dari campuran tepung beras, tapai singkong, gula merah, santan, dan air kelapa, kue ini dikukus hingga mengembang dan memiliki tekstur empuk.
Apang Paranggi sering di sajikan sebagai camilan sore atau hidangan berbuka puasa. Rasanya yang manis dan aromanya yang khas menjadikannya favorit di berbagai kalangan. Kue ini juga mencerminkan pengaruh budaya Portugis yang pernah singgah di wilayah Sulawesi.
5. Baje Canggoreng: Camilan Kacang yang Renyah dan Manis
Baje Canggoreng adalah camilan berbahan dasar kacang tanah yang dibalut dengan gula merah. Bentuknya bulat kecil dan teksturnya garing saat di gigit. Proses pembuatannya cukup unik: kacang di goreng, lalu di campur dengan larutan gula merah dan di bentuk sebelum mengeras.
Cita rasa manis dan gurih dari Baje Canggoreng membuatnya cocok sebagai teman minum teh atau kopi. Karena daya tahannya yang lama, camilan ini juga sering di jadikan oleh-oleh khas Parepare.
6. Kacipo: Onde-Onde Mini yang Gurih
Kacipo adalah versi lokal dari onde-onde, namun dengan ukuran lebih kecil dan tekstur yang lebih padat. Terbuat dari tepung ketan dan wijen, kacipo memiliki isian kacang hijau manis yang lembut. Rasanya gurih dan manis, cocok sebagai camilan ringan atau sajian tamu.
Kacipo sering dijumpai di pasar tradisional dan toko oleh-oleh. Harganya pun bervariasi tergantung ukuran dan kemasan, menjadikannya pilihan ekonomis untuk menikmati cita rasa khas Parepare.
7. Nasu Palekko: Bebek Pedas yang Menggoda Lidah
Nasu Palekko adalah olahan bebek khas Bugis yang di masak dengan bumbu pedas dan rempah-rempah lokal. Daging bebek di potong kecil-kecil, lalu di tumis dengan bawang, cabai, dan rempah hingga meresap sempurna.
Rasa pedas dan gurih dari Nasu Palekko membuatnya cocok di santap bersama Kanse atau nasi putih biasa. Hidangan ini sering hadir dalam acara keluarga dan perayaan adat, menandakan statusnya sebagai makanan istimewa.
8. Barongko: Pisang Kukus dalam Balutan Daun Pisang
Barongko adalah makanan penutup khas Bugis yang terbuat dari pisang, telur, santan, dan gula, lalu di bungkus daun pisang dan di kukus. Teksturnya lembut dan rasanya manis gurih, cocok sebagai hidangan penutup atau camilan sore.
Di Parepare, Barongko sering di sajikan dalam acara pernikahan dan hajatan. Selain rasanya yang lezat, Barongko juga memiliki nilai simbolik sebagai lambang kesuburan dan keberkahan.
9. Kapurung: Sup Asam Segar Berbahan Sagu
Kapurung adalah makanan khas Sulawesi Selatan yang juga populer di Parepare. Terbuat dari sagu yang dibentuk bulat-bulat, lalu disajikan dalam kuah asam segar dengan sayuran dan ikan.
Rasa asam dan gurih dari Kapurung memberikan sensasi segar yang unik. Hidangan ini cocok disantap saat cuaca panas atau sebagai menu makan siang yang ringan namun bergizi.
10. Pisang Epe Parepare: Camilan Manis dari Pisang Kepok
Pisang Epe adalah pisang kepok yang di bakar, lalu dipipihkan dan disiram dengan saus gula merah. Di Parepare, Pisang Epe sering di jual di pinggir jalan sebagai camilan malam.
Aroma bakaran dan rasa manis dari saus gula merah menjadikan Pisang Epe sebagai camilan yang menggoda. Tambahan topping seperti keju atau cokelat membuatnya semakin variatif dan menarik.